iklan

Monday, December 5, 2011

Status Gunung Sindoro Waspada


TEMANGGUNG – Meski umumnya aktivitas warga lereng Gunung Sindoro yang berada di perbatasan Temanggung dan Wonosobo, berjalan seperti biasa, namun sebagian tampak ‘panik’, menyusul dinaikkan statusnya dari aktif normal ke waspada, sejak Senin (5/12) malam.  
Bahkan mulai Selasa (6/12) pagi, sekitar pukul 7.00 puluhan warga mulai berdatangan ke Pos Pengamatan Gunung Sindoro, di Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari.
‘’Kami baru tahu dari televisi, makanya kami datang kesini untuk mengetahui secara persis kondisi Sindoro,’’terang Kadik (47) warga setempat.
Hal serupa dikatakan Jati (53), juga warga setempat. Meski warga pada umunya masih tenang namun sejak Selasa (6/12) pagi, mulai muncul kecemasan terkait peningkatan status Sindoro tersebut.’’ Kami ingin tahu, kalau saja gunung ini meletus lalu keman kami harus mengungsi,’’ katanya.
Mengenai gejla alam, warga mengatakan  tidak merasakan perubaham, dan belum pernah merasakan adanya goncangan akibat gempa bumi. Namun dua hari lalu, udara di lereng Sindoro terasa sangat panas.
Petugas Pengamat Gunung Sindoro di Gentingsari, Kecamatan Bansari , Sumaryanto, Salasa (6/12) mengatakan, setelah status Sindoro dinaikkan, semua jalur pendakian ke gunung tersebut ditutup total.’’Untuk hari ini (selasa 6/12), tingkat kegempaan masih terus kita hitung, namun kemarin  terjadi 42 gempa bumi, yaitu tiga kali gempa vulkanik, 31 tektonik lokal dan 18 kali tektonik jauh. Kegempaan sekarang ini sudah mendekati permukaan makanya statusnya dinaikkan,’’ katanya.
Selain itu, kata Sumaryanto, titik letupan sudah menyebar kemana-mana dan sulit dihitung. Katanya, tanggal 26 November baru ada enam titik, namun pada pengamatan terakhir pada 2 Desember sudah sulit dihitung lagi.
Daerah bahaya satu meliputi Kecamatan Bansari, Parakan, Kledung dan Candiroto di wilayah Temanggung.  Selain itu di Wonosono adalah Kecamatan Kertek. Jika terjadi letusan, dampaknya diperkirakan akan mengarah ke utara  dan timur. Sedangkan Kecamatan Bansari, merupakan wilayah terdekat dari puncak, hanya sekitar lima kilomater. Jika aktivitasnya terus meningkat, tidak kecil kemungkinannya statusnya dinaikkan lagi, dari wasapada  ke siaga.


Related Post:

0 komentar:

Post a Comment